Jumat, 16 Oktober 2009

Wawancara


Baghir Fikri dan Mba...



Baghir Fikri dan Mas...


Baghir Fikri dan Mas..

Baghir Fikri dan kakaknya,,hehe

Wawancara


Asad dan Mba Aishah(2007)


Asad dan Mas Anton(2008)


Asad dan Mas Ulin (2006)



Asad dan Mas Galih (2008)

Kesan & Pesan Inisiatif

Nama: Zhauhar Reynaldi

Kesan Pesan Mengikuti Inisiatif


Sebelumnya saya sempat berfikir,bahwa mengikuti inisiatif sangat melelahkan.Sama seperti waktu saya mengikuti riset,yang tugasnya begitu banyak dan peraturan-peraturan yang harus ditaati.Ternyata Inisiatif berbeda dengan riset.Sangat banyak sekali sesuatu yang berkesan dalam inisiatif. Salah satunya karena jargon dari jurusan teknik fisika sendiri yakni “teknik fisika ceria” membuat acara ini begitu menyenangkan. Ditambah lagidengan adanya games-games seru yang tidak melibatkan kemampuan fisik saja namun juga melibatkan kemampuan otak juga. Bahkan salah satunya melibatkan uang asli sehingga menuntut kita untuk berpikir tentang kehidupan nyata di masa depan .
Karena mengusung jargon “Mikir donk…!!!”, inisiatif tidak terlalu membatasi kreatifitas peserta misalnya dalam pembuatan nametag dan blocknote ataupun asesoris lainya. Disisi lain, acara ini juga lebih melatih pola pikir kita tentang cara belajar di JTF, berorganisasi dan juga memandang hidup lebih ke depan. Tidak hanya itu, dalam suatu sesi para peserta juga di latih untuk berbicara didepan umum melalui kegiatan lomba debat untuk mempertahankan argument masing-masing dengan alasan yang logis.
Pada saat training, para peserta inisiatif juga dikenalkan dengan para mahasiswa yang sukses di JTF baik dalam belajarnya, berorganisasi maupun berwirausaha yang menjadi trainer mereka. Sehingga semua training yang di lakukan sangat jauh dari kesan ngantuk dan membosankan. Sebaliknya, para peserta menjadi semakin termotivasi oleh trainer-trainer yang inspiratif..
Setiap acara inisiatif usai, para peserta di bekali dengan tugas-tugas kecil yang memiliki tujuan-tujuan tertentu. Misalnya membuat mindmap untuk membuat perencanaan hidup dan wawancara dengan kakak angkatan untuk lebih mengenal dan menjalin link-link dengan mereka. Sejauh ini acara inisiatif berjalan dengan sangat baik, bermanfaaat dan menyenangkan. Semoga tidak di kotori oleh tindak kekerasan dan hal-hal tak berguna lainya.

Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Zhauhar Reynaldi

Sejarah Teknik Fisika


Berawal dari teknik nuklir. Jurusan Teknik Nuklir UGM berdiri pada tanggal 29 Agustus 1977 sebagai bagian dari kerjasama Badan Tenaga Atom Nasional (sekarang Badan Tenaga Nuklir Nasional) BATAN dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terjalin sejak Kerja Sama Induk pada tanggal 5 November 1974 yang kemudian diperpanjang pada tanggal 22 Februari 1978. Kerja sama ini dicatat dalam beberapa Naskah Pengaturan Kerjasama antara Fakultas Teknik UGM dengan Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi (PPBMI) BATAN Yogyakarta dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (pusdiklat) BATAN di Jakarta.
Dua tokoh penting yang menjadi kunci berdirinya Jurusan Teknik Nuklir adalah Ir. Soetojo Tjokrodihardjo, Dekan Fakultas Teknik UGM saat itu dan Prof. Ahmad Baiquni, M.Sc.,Ph.D, Dirjen BATAN saat itu. Jurusan Teknik Nuklir UGM diharapkan mampu menjadi lumbung sumber daya manusia Indonesia di dalam pengembangan Teknologi Nuklir, terutama menyokong pendirian PLTN pertama di Indonesia.
Pada awal berdirinya Jurusan Teknik Nuklir UGM menyelenggarakan pendidikan hanya pada tingkat sarjana selama empat semester dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru yang mempunyai ijazah Sarjana Muda Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Fisika dan Kimia, di samping mahasiswa tugas belajar dari beberapa instansi.
Bersama dengan Jurusan Teknik Kimia, Teknik Geodesi dan KPTU Fakultas Teknik UGM, Jurusan Teknik Nuklir bertempat di Sekip, gedung yang digunakan untuk diploma Teknik Mesin dan Elektro saat ini. Baru pada akhir tahun 1992, Jurusan Teknik Nuklir bergabung di Grafika.
Pendidikan Teknik Nuklir program Strata-1 (S-1) resmi diselenggarakan mulai tahun akademik 1981/1982 dan program lama ditutup pada semester ganjil tahun akademik 1984/1985. Jurusan Teknik Nuklir menambah sebuah program studi lagi yaitu Fisika Teknik sejak tahun ajaran 1998/1999. Pada tanggal 25 Juni 2001, Jurusan Teknik Nuklir berganti nama menjadi Jurusan Teknik Fisika dan mempunyai dua buah program studi yaitu Program Studi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik.
.

Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Damar
Sejarah Teknik Fisika UGM
Program studi Fisika Teknik diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Nuklir Fakultas Teknik UGM tahun 1998. Sedangkan Jurusan Teknik Nuklir telah berdiri semenjak tahun 1977 yang hanya memiliki program studi S1 Teknik Nuklir. Jurusan Teknik Nuklir didirikan didasari oleh pandangan tentang pentingnya teknik nuklir, khususnya nuklir sebagai engineering, bukan sebagai sains atau ilmu. Pada tahun akademik 1998/1999, Jurusan Teknik Nuklir memiliki 2 program studi, yaitu Program Studi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik. Namun, semenjak 25 Juni 2001 Jurusan Teknik Nuklir resmi berubah nama menjadi Jurusan Teknik Fisika dengan tetap menyelenggarakan 2 program studi Fisika Teknik dan Teknik Nuklir. Sebenarnya program studi Fisika Teknik lahir di UGM karena ada keinginan untuk memperluas kompetensi keilmuan di bidang energi, jadi tidak hanya mendalami energi nuklir. Malahan ada keinginan didirikan program studi Teknik Energi tetapi karena harus mengacu kepada kurikulum nasional maka didekati dengan menyelenggarakan program studi Fisika Teknik dengan maksud tetap memdalami bidang energi. Semenjak berdirinya, Program Studi Fisika Teknik kurikulum dan silabusnya telah disusun dengan konsentrasi studi Rekayasa dan Manajemen Energi. Dengan ciri khas bidang Rekayasa dan Manajemen Energi yang hanya ada di Fisika Teknik UGM, disini dipelajari mulai dari berbagai macam sumber energi dan rekayasanya, seperti Rekayasa Energi Alternatif, Air, Angin, Biomassa, Nuklir, dan Surya hingga Kebijakan, Konservasi, dan Manajemen Energi dan juga Optimasi Pembangkitan Daya-nya. Selain kompetensi pendidikan pada bidang Rekayasa dan Manajemen Energi, di Program studi Fisika Teknik UGM mahasiswa dapat menekuni bidang Instrumentasi dan Kontrol, Fisika Bangunan dan Akustik, dan Teknologi Material.

Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Muhammad Affandi Arfan

Sejarah Teknik Fisika


Program studi Fisika Teknik diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Nuklir Fakultas Teknik UGM tahun 1998. Sedangkan Jurusan Teknik Nuklir telah berdiri semenjak tahun 1977 yang hanya memiliki program studi S1 Teknik Nuklir. Jurusan Teknik Nuklir didirikan didasari oleh pandangan tentang pentingnya teknik nuklir, khususnya nuklir sebagai engineering, bukan sebagai sains atau ilmu. Pada tahun akademik 1998/1999, Jurusan Teknik Nuklir memiliki 2 program studi, yaitu Program Studi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik. Namun, semenjak 25 Juni 2001 Jurusan Teknik Nuklir resmi berubah nama menjadi Jurusan Teknik Fisika dengan tetap menyelenggarakan 2 program studi Fisika Teknik dan Teknik Nuklir. Sebenarnya program studi Fisika Teknik lahir di UGM karena ada keinginan untuk memperluas kompetensi keilmuan di bidang energi, jadi tidak hanya mendalami energi nuklir. Malahan ada keinginan didirikan program studi Teknik Energi tetapi karena harus mengacu kepada kurikulum nasional maka didekati dengan menyelenggarakan program studi Fisika Teknik dengan maksud tetap memdalami bidang energi. Semenjak berdirinya, Program Studi Fisika Teknik kurikulum dan silabusnya telah disusun dengan konsentrasi studi Rekayasa dan Manajemen Energi. Nah, konon begitu sejarahnya [kurang lebih begitu waktu ngobrol-ngobrol bersama Pa Alex]. Dengan ciri khas bidang Rekayasa dan Manajemen Energi yang hanya ada di Fisika Teknik UGM, disini dipelajari mulai dari berbagai macam sumber energi dan rekayasanya, seperti Rekayasa Energi Alternatif, Air, Angin, Biomassa, Nuklir, dan Surya hingga Kebijakan, Konservasi, dan Manajemen Energi dan juga Optimasi Pembangkitan Daya-nya. Selain kompetensi pendidikan pada bidang Rekayasa dan Manajemen Energi, di Program studi Fisika Teknik UGM mahasiswa dapat menekuni bidang Instrumentasi dan Kontrol, Fisika Bangunan dan Akustik, dan Teknologi Material.

Kesan & Pesan Inisiatif

Nama : Muhammad Affandi Arfan
Kelompok : Dioda (6)
Kesan :
Kesan saya saat pertama dimulainya inisiatif adalah lapar, karena saya belum sarapan dari rumah. Apalagi acara pertama adalah games yang membutuhkan tenaga ekstra. Kemudian pada saat materi, saya mendapatkan banyak manfaat . walaupun makan siang kami dilaksanakan pada sore hari, saya yakin panitia sudah berusaha semaksimal mungkin. Saat sesi debat begitu menegangkan dan mendebarkan, sayangnya kelompok saya hanya mencapai semifinal. Yang paling berkesan tentunya saat kuis menggunakan uang betulan, apalagi suasananya dibuat sedemikian mencekam seakan akan kami sedang tidak melakukan permainan.

Pesan :
Pesan yang dapat saya ambil melalui inisiatif 1a &1b adalah :
• Saat mengerjakan tugas kelompok, kita harus saling bekerja sama agar pekerjaan lebih cepat selesai dan hasilnya memuaskan.
• Disiplin, merupakan sesuatu yang harus kita terapkan pada diri kita supaya kita menjadi lebih baik.
• Saling menghormati, karena dengan adanya sikap saling menghormati semua akan berjalan lancer.
• Kita tidak boleh mementingkan diri sendiri, harus peduli terhadap orang lain.


Kesan & Pesan Inisiatif

Nama :azka ayuningtyas

Kesan dan Pesan :

Selama saya megikuti inisiatif tanggal 10 dan 11 oktober banyak pelajaran berharga yang dapat saya ambil yaitu dapat memahami management waktu, penting nya berorganisasi , dan dapat meningkatkan kerjasama dalam kelompok.
saya dapat mengambil hikmah dari acara inii, meskipun sempat terjadi miss comunicate antar sesama angkatan tek fis'09. semoga kedepannya kita masih tetap bisa kompak dan menjaga solidaritas antar jurusan khusus nya teknik fisika.
INISIATF?????????MIKIR dONK,,,,,,, n_n
Nama :azka ayuningtyas

Kesan dan pesan :

Selama saya megikuti inisiatif tanggal 10 dan 11 oktober banyak pelajaran berharga yang dapat saya ambil yaitu dapat memahami management waktu, penting nya berorganisasi , dan dapat meningkatkan kerjasama dalam kelompok.
saya dapat mengambil hikmah dari acara inii, meskipun sempat terjadi miss comunicate antar sesama angkatan tek fis'09. semoga kedepannya kita masih tetap bisa kompak dan menjaga solidaritas antar jurusan khusus nya teknik fisika.
INISIATF?????????MIKIR dONK,,,,,,, n_n

Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Azka Ayuningtyas

Sejarah Teknik Fisika


Program studi Fisika Teknik diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Nuklir Fakultas Teknik UGM tahun 1998. Sedangkan Jurusan Teknik Nuklir telah berdiri semenjak tahun 1977 yang hanya memiliki program studi S1 Teknik Nuklir. Jurusan Teknik Nuklir didirikan didasari oleh pandangan tentang pentingnya teknik nuklir, khususnya nuklir sebagai engineering, bukan sebagai sains atau ilmu. Pada tahun akademik 1998/1999, Jurusan Teknik Nuklir memiliki 2 program studi, yaitu Program Studi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik. Namun, semenjak 25 Juni 2001 Jurusan Teknik Nuklir resmi berubah nama menjadi Jurusan Teknik Fisika dengan tetap menyelenggarakan 2 program studi Fisika Teknik dan Teknik Nuklir. Sebenarnya program studi Fisika Teknik lahir di UGM karena ada keinginan untuk memperluas kompetensi keilmuan di bidang energi, jadi tidak hanya mendalami energi nuklir. Malahan ada keinginan didirikan program studi Teknik Energi tetapi karena harus mengacu kepada kurikulum nasional maka didekati dengan menyelenggarakan program studi Fisika Teknik dengan maksud tetap memdalami bidang energi. Semenjak berdirinya, Program Studi Fisika Teknik kurikulum dan silabusnya telah disusun dengan konsentrasi studi Rekayasa dan Manajemen Energi. Nah, konon begitu sejarahnya [kurang lebih begitu waktu ngobrol-ngobrol bersama Pa Alex]. Dengan ciri khas bidang Rekayasa dan Manajemen Energi yang hanya ada di Fisika Teknik UGM, disini dipelajari mulai dari berbagai macam sumber energi dan rekayasanya, seperti Rekayasa Energi Alternatif, Air, Angin, Biomassa, Nuklir, dan Surya hingga Kebijakan, Konservasi, dan Manajemen Energi dan juga Optimasi Pembangkitan Daya-nya. Selain kompetensi pendidikan pada bidang Rekayasa dan Manajemen Energi, di Program studi Fisika Teknik UGM mahasiswa dapat menekuni bidang Instrumentasi dan Kontrol, Fisika Bangunan dan Akustik, dan Teknologi Material.

Kesan & Pesan Inisiatif

Nama: Harjuna Candra Satya

Kesan dan Pesan Inisiatif
Menurut saya inisiatif tu biasa saja. tugasanya sama dengan riset,malah bisa dibilang bahwa ini adalah riset kedua..di suruh membuat name tag, maskot, blog note, dll. Padahal nama inisianya adalah inisiatif, akan lebih baik kalau kalu acaranya di buat beda dari riset, sehingga para peserta tidak bosan dengan acara yang itu-itu saja. Materi-materi seminarnya juga hampir sama dengan riset. Ada juga tugas karya inovatif yang mirip dengan riset, bagaimana peserta tidak bosan jika hamper semua tugas sama. Malah pas hari pertama makan siang nya telat,
Tapi dibalik itu semua ada game yang sangat bagus di hari kedua, yaitu game yang melatih kekompakan satu angkatan..menurut saya game itu sungguh mengena.
Itu saja pesan kesan dari saya kalau ada kesalahan kata mohon dimaaf kan

Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Harjuna Candra Satya

Sejarah Teknik Fisika UGM

Sebelumnya teknik fisika bernama teknik nuklir, sebenarnya teknik nuklir sudah berdiri sejak tahun 1977 dan hanya memiliki satu program studi yaitu teknik nuklir. Pada awal berdirinya Jurusan Teknik Nuklir UGM menyelenggarakan pendidikan hanya pada tingkat sarjana selama empat semester dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru yang mempunyai ijazah Sarjana Muda Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro,Fisika dan Kimia, di samping mahasiswa tugas belajar dari beberapa instansi.Bersama dengan Jurusan Teknik Kimia, Teknik Geodesi dan KPTU Fakultas Teknik UGM. Jurusan Teknik Nuklir bertempat di Sekip, gedung yang digunakan untuk diploma Teknik Mesin dan Elektro saat ini. Baru pada akhir tahun 1992, Jurusan Teknik Nuklir bergabung di Grafika.
Teknik nuklir didirikan karena didasari karena pentingnya energi nuklir di indonesia. Pada tahun 1998 teknik nuklir memeiliki 2 program studi yaitu fisika teknik dan teknik nuklir. Fisika teknik didirikan karena fakultas teknik UGM ingin memperluas bidang studi tentang energi. Sejak saat itu pada tanggal 25 juni 2001 teknik nuklir berubah nama menjadi teknik fisika. Perubahan nama ini mungkin dimaksudkan agar jurusan ini menjadi popular dan dikenal oleh banyak kalangan. Tapi tetap saja masih banyak orang yang mengira bahwa teknik fisika adalah Jurusan Fisika yang mempelajari Teknik, padahal seharusnya Jurusan Teknik yang mempelajari Pengaplikasian Fisika pada dunia Teknik
Jurusan Teknik Fisika adalah salah satu Jurusan di Fakultas ugm yang memberikan bekal ke mahasiswanya berupa Ilmu Fisika dan matematika yang kuat serta rekayasa keduanya. sehingga lulusannya cepat beradaptasi dengan lingkungan kerjanya, hal ini merupakan ciri yang unik dari program pendidikan teknik fisika.

Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Danang Setiawan
NIM: 35336

TEKNIK FISIKA

Program studi Fisika Teknik diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Nuklir Fakultas Teknik UGM tahun 1998. Sedangkan Jurusan Teknik Nuklir telah berdiri semenjak tahun 1977 yang hanya memiliki program studi S1 Teknik Nuklir. Jurusan Teknik Nuklir didirikan didasari oleh pandangan tentang pentingnya teknik nuklir, khususnya nuklir sebagai engineering, bukan sebagai sains atau ilmu. Pada tahun akademik 1998/1999, Jurusan Teknik Nuklir memiliki 2 program studi, yaitu Program Studi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik. Namun, semenjak 25 Juni 2001 Jurusan Teknik Nuklir resmi berubah nama menjadi Jurusan Teknik Fisika dengan tetap menyelenggarakan 2 program studi Fisika Teknik dan Teknik Nuklir. Sebenarnya program studi Fisika Teknik lahir di UGM karena ada keinginan untuk memperluas kompetensi keilmuan di bidang energi, jadi tidak hanya mendalami energi nuklir. Malahan ada keinginan didirikan program studi Teknik Energi tetapi karena harus mengacu kepada kurikulum nasional maka didekati dengan menyelenggarakan program studi Fisika Teknik dengan maksud tetap memdalami bidang energi. Semenjak berdirinya, Program Studi Fisika Teknik kurikulum dan silabusnya telah disusun dengan konsentrasi studi Rekayasa dan Manajemen Energi. Nah, konon begitu sejarahnya. Dengan ciri khas bidang Rekayasa dan Manajemen Energi yang hanya ada di Fisika Teknik UGM, disini dipelajari mulai dari berbagai macam sumber energi dan rekayasanya, seperti Rekayasa Energi Alternatif, Air, Angin, Biomassa, Nuklir, dan Surya hingga Kebijakan, Konservasi, dan Manajemen Energi dan juga Optimasi Pembangkitan Daya-nya. Selain kompetensi pendidikan pada bidang Rekayasa dan Manajemen Energi, di Program studi Fisika Teknik UGM mahasiswa dapat menekuni bidang Instrumentasi dan Kontrol, Fisika Bangunan dan Akustik, dan Teknologi Material.

Selasa, 13 Oktober 2009

Kesan & Pesan Inisiatif

Nama: Muh. Faris Aziz


Kesan dan Pesan

Hmmm… Mulai dari SG Inisiatif hingga sekarang, saya telah mendapat pengalaman yang banyak. Mulai dari teman yang saya dapatkan sampai materi-materi saat Insiatif hari pertama dan kedua. Di Inisiatif in saya mendapat banyak ilmu, diantaranya cara manajemen waktu, pentingnya berorganisasi, dan lain-lain. Kita juga belajar pentingnya bekerja sama dan kekompakan dalam tim.

Pesan saya, saya harapkan kepada teman-teman agar menjaga kekompakan kita samai nanti. Saya juga berharap agar ilmu yang kita dapat in dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesan & Pesan Inisiatif

Nama: Asad Haidar
NIM: 35774

Kesan dan Pesan Selama Inisiatif

Selama inisiatif, saya banyak mendapat pengalaman tentunya. Disamping itu, saya juga bisa lebih mengenal teman-teman satu jurusan. Senang, susah, kita rasakan bersama walaupun banyak senangnya daripada susahnya. Banyak hal yang saya dapat di inisiatif yang pertama. Misalnya tentang Menjadi Mahasiswa Ideal dan tentang berorganisasi. Ternyata, berorganisasi itu tergantung dari sudut mana kita melihatnya.

Hal yang paling berkesan buat saya adalah ketika saya maju untuk debat, dan presentasi karya alat inovatif. Saat itu, adalah pertama kalinya saya debat. Sayangnya kalah,, hehe. Walaupun begitu saya jadi lebih PeDe untuk bicara di depan orang banyak. Ketika presentasi karya inovatifpun, saya merasa lebih lancar. Seperti sudah ada tulisan berjalan di kepala saya. Semua berjalan dengan lancar. Tinggal membuat alat lalu mengujicobanya. Mau tau karya kami?? Karya kami adalah IR Pen untuk Interactive Whiteboard Sendiri. ^_^

Untuk inisiatif minggu depan,, saya akan menyuguhkan musik dalam format akustik untuk menghibur panitia dan peserta inisiatif. Karena dulu aku aktif ngeband,, jadi jangan khawatir untuk para panitia dan peserta!!! Anda tidak salah memilih orang!!!!! hehehe,, Just hear me when I'm playing my guitar,, the only thing you can find is joy and happiness


Sejarah Teknik Fisika UGM

Nama: Asad Haidar
NIM: 35774

SEJARAH TEKNIK FISIKA UGM

Jurusan Teknik Nuklir UGM berdiri pada tanggal 29 Agustus 1977 sebagai bagian dari kerjasama Badan Tenaga Atom Nasional (sekarang Badan Tenaga Nuklir Nasional) BATAN dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terjalin sejak Kerja Sama Induk pada tanggal 5 November 1974 yang kemudian diperpanjang pada tanggal 22 Februari 1978. Kerja sama ini dicatat dalam beberapa Naskah Pengaturan Kerjasama antara Fakultas Teknik UGM dengan Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi (PPBMI) BATAN Yogyakarta dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (pusdiklat) BATAN di Jakarta.

Dua tokoh penting yang menjadi kunci berdirinya Jurusan Teknik Nuklir adalah Ir. Soetojo Tjokrodihardjo, Dekan Fakultas Teknik UGM saat itu dan Prof. Ahmad Baiquni, M.Sc.,Ph.D, Dirjen BATAN saat itu. Jurusan Teknik Nuklir UGM diharapkan mampu menjadi lumbung sumber daya manusia Indonesia di dalam pengembangan Teknologi Nuklir, terutama menyokong pendirian PLTN pertama di Indonesia.

Pada awal berdirinya Jurusan Teknik Nuklir UGM menyelenggarakan pendidikan hanya pada tingkat sarjana selama empat semester dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru yang mempunyai ijazah Sarjana Muda Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Fisika dan Kimia, di samping mahasiswa tugas belajar dari beberapa instansi.

Bersama dengan Jurusan Teknik Kimia, Teknik Geodesi dan KPTU Fakultas Teknik UGM, Jurusan Teknik Nuklir bertempat di Sekip, gedung yang digunakan untuk diploma Teknik Mesin dan Elektro saat ini. Baru pada akhir tahun 1992, Jurusan Teknik Nuklir bergabung di Grafika.

Pendidikan Teknik Nuklir program Strata-1 (S-1) resmi diselenggarakan mulai tahun akademik 1981/1982 dan program lama ditutup pada semester ganjil tahun akademik 1984/1985. Jurusan Teknik Nuklir menambah sebuah program studi lagi yaitu Fisika Teknik sejak tahun ajaran 1998/1999. Pada tanggal 25 Juni 2001, Jurusan Teknik Nuklir berganti nama menjadi Jurusan Teknik Fisika dan mempunyai dua buah program studi yaitu Program Studi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik.

Berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 023/BAN-PT/Ak-XI/S1/IX/2008, Program Studi Teknik Nuklir mendapat peringkat A berlaku sampai dengan 19-9-2013.


Minggu, 11 Oktober 2009

ESSAY DIODA

PERAN MAHASISWA DI DUNIA GLOBAL
Mahasiswa memiliki peran sebagai agen of change yang diharapkan dapat merubah keadaan menjadi lebih baik dengan kontribusinya yang nyata. Sebagai pelajar yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat di bangku perkuliahan dalam bentuk kontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Perlu diingat bahwa setiap mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengabdi ke masyarakat. Pengabdian itu dapat berbentuk sumbangan pikiran maupun tenaga. Harapannya, mahasiswa tidak hanya dapat berkontribusi dalam lingkup yangsempit, seperti kampus, tetapi juga dalam skala nasional maupun internasional.
Setiap mahasiswa memiliki kemampuan dan keahlian masing – masing sesuai bidang yang mereka pelajari di perkuliahannya. Dengan kemampuan yang dimiliki, mahasiswa dituntut dapat menyumbangkan ilmu dan keahlian yang mereka miliki kepada masyarakat sesuai bidang masing – masing.
Di bidang sains misalnya, salah satu wujud kontri busi mahasiswa adalah menemukan penemuan – penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tidak sedikit mahasiswa yang berhasil menciptakan suatu peralatan baru yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain dalam bentuk peralatan, banyak mahasiswayang melalui penelitiannya, menghasilkan teori – teori baru yang dapat dikatakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada, sehingga bisa dimanfaatkan dalam mencapai kemakmuran manusia. Penemua energy alternative misalnya, merupakan salah satu dari banyak bukti konkrit kontribusi mahasiswa dalam menyelesaikan masalah global, yaitu krisis energy. Dengan adanya energy alternative, ketergantungan masyarakat dunia akan penggunaan salah satu bahan bakar yang langka, dapat dikurangi.
Di bidang social, mahasiswa juga dapat turut serta dalam menyelesaikan masalah – masalah global. Krisis ekonomi yang akhir – akhir ini terjadi, merupakan tantangan besar bagi para mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam bidang ekonomi. Dengan ilmu yang dimiliki, kelak pada saat lulus, mereka akan menjadi ekonom – ekonom handal yang dapat menyumbangkan pikiran mereka untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi mulai dari skala nasional atau bahkan global.

Kamis, 08 Oktober 2009

ESSAY DIODA

Nama: M. Faris Aziz


Mahasiswa untuk Globalisasi


Sering kita mendengar istilah ‘globalisasi’, namun apa itu globalisasi? Globalisasi dapat diartikan secara singkat sebagai makin menyempitnya dunia. Dunia diibaratkan sebagai satu kampung global, dimana setiap warganya dapat saling mengenal dan dapat saling berhubungan satu sama lain. Ya, di era globalisasi sekarang ini, setiap orang di tempat yang berjarak berjuta mil jauhnya, dengan kultur yang berbeda-beda, bahkan bahasa yang berbeda-beda dapat saling berinteraksi satu sama lain. Tidak heran bila kita mendapati teman yang sedang mengobrol dengan temannya yang berada di belahan dunia yang lain. Tidak heran pula bila sesuatu yang terjadi di tempat yang sangat jauh dapat kita ketahui dengan sangat cepat. Semua itu karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat.
Globalisasi tentu saja tidak hanya membawa kemajuan di bidang komunikasi, tetapi juga membawa efek negatif. Informasi yang tersebar secara cepat dapat merupakan informasi positif maupun negatif. Informasi tersebut banyak yang malah menjerumuskan banyak orang ke hal yang negatif. Padahal, banyak informasi positif yang seharusnya dapat kita serap.
Di era globalisasi ini, mahasiswa yang meupakan agen perubahan dapat melakukan banyak hal. Tidak hanya fokus pada masalah lulus kuliah, namun juga harus peka pada kondisi bangsa ini. Kita dapat melakukan banyak hal, namun yang utama adalah menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Itu pondasi yang kuat dalam menghadapi tantangan global.
Kita sebagai generasi muda seharusnya dapat memilah informasi-informasi yang berguna. Sebagai insan intelektual seyogyanya dapat memberikan contoh bagaimana seharusnya kita menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat. Banyak sekali yang dapat kita manfaatkan dari internet misalnya. Informasi-informasi dari internet tersebut harus kita saring dan kita aplikasikan dalam membangun dan memajukan bangsa.

Rabu, 07 Oktober 2009

ESSAY DIODA

Nama: Azka Ayuningtyas


PERAN MAHASISWA DI ERA GLOBALISASI


Mahasiswa sebagai salah satu tolak ukur pemuda bangsa memiliki peran penting terutama saat ini yaitu era globalisasi. Karena mahasiswa berperan dalam rangka ikut menetukan nasib sustu bangsa. Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Seorang mahasiswa haruslah berbeda dengan masyrakat awam, karena seorang mahasiwa diharuskan mampu melakukan analisis yang akurat, hal inilah yang membedakan dengan orang lain. Yang d pat menjadikan seorang mahasiswa taidak terjerumus terhadap dampak negatif globalisasi karena pengajian yang mendalam terlebih dahulu. Seorang mahasiswa yang juga harus pandai dalam berkomunikasi, menjadikannya seseorang yang bisa diandalkan dalam arus globalisai, seperti menjadi seorang diplomat yang dapat menyampaikan pesan dari pemerintahan. Mahasiswa sebagai makhluk sosial akan senantiasa berhubungan dengan orang lain.
Seorang mahasiswa yang memiliki jiwa pemimpin, haruslah tidak mudah mejadi generasi yang “membelok” yang senantiasa mengikuti apa kata-kata tuannya. Tetapi sebagai seorang pemimpin yang tidak mudah terpengaruh dan ingin menjadikan masyarakat sekitar mandiri yang tidak harus selalu bargantung dengan orang asing.
Mahasiswa juga dididik untuk memiliki kemepuan sebagai EO yang dapat memerankan dirinya untuk situasi-situasi yang global akan tetapi harus sangat detil dan sehingga dapat mensukseskan sutu acara-acara penting yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Seorang mahasiswa yang juga dididik untuk memiliki kemapuan mengatur waktu dapat menyeimbangkan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya. Karena pada saat ini dibutuhkan seseorang yang dapat mengatur waktu dengan baik.
Seorang mahasiswa, terutama seorang enginer dalam menyikapi kegagalan haruslah dipandang sebagai modal untuk dapat mencapai sebuah keberhasilan. Dan lebih baik, seseorang harus lebih berorientasi pada usaha dan tidak terpengaruh oleh berhasil atau gagalnya usaha tersebut, karena hasil sangat dipengaruhi faktor-faktor diluar kontrol. Karena kewajiban seorang manusia harusnya berusaha
Dalam era globalisasi seperti saat ini, semakin banyak dijumpai seorang warga negara Indonesia yang sepertinya kehilangan rasa cintanya kepada tanah air. Seorang mahasiswa yang cinta almamater seharusnya juga dapat mencintai tanah airnya sendiri. Sehingga seorang mahasiswa harus memiliki semangat dan sifat pantang menyerah, serta pembekalan pembekalan yang telah diberikan semenjak bangku kuliah dapat diterapkan dalam era yang seperti sekarang ini untuk berusaha dengan keras membangun Indonesia yang lebih maju. Karena seorang mahasiswa merupakan cerminan pemuda dan merupakan calon pemimpin masa depan.

ESSAY DIODA

Nama: Asad Haidar
NIM: 35774
Prodi: Teknik Nuklir

Mahasiswa Adalah Pejuang!!!


Manusia modern erat kaitannya dengan “globalisasi”. Sering kita mendengar dan melihat di media massa tentang globalisasi yang terjadi di setiap aspek kehidupan. Hal itupun menjadi bukti untuk globalisasi di bidang teknologi informasi. Sebenarnya apakah globalisasi itu? Kata globalisasi diambil dari kata global yang maknanya adalah universal. Globalisasi sendiri belum memiliki definisi yang mapan, kecuali dari sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, sejarah, ataupun proses ilmiah yang pada gilirannya akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa globalisasi tersebut adalah suatu usaha untuk mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, budaya dan masyarakat.

Di sisi lain, ada yang mengatakan bahwa globalisasi adalah sebuah proyek yang diusung negara-negara adikuasa untuk menguasai perekonomian dunia. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.

Globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan terhadap bidang lainnya seperti budaya dan agama. Pengaruh terhadap ketiga bidang tersebut akan membawa dampak positif dan negatif. Sebagai mahasiswa, kita semestinya melihat globalisasi sebagai suatu mekanisme yang dapat kita manfaatkan untuk bertahan sekaligus bersaing dengan negara lain, terutama negara-negara adikuasa. Karena di era globalisasi kini, tidak ada sekat ataupun ruang penghalang bagi terjadinya transfer teknologi maju dari negara-negara yang maju pula. Disamping sebagai alat untuk bertahan dan bersaing, globalisasi juga menjadi cambuk semangat kita untuk tetap berjuang mempertahankan martabat bangsa ini. Karena globalisasi erat kaitannya dengan persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa, jika kita tidak mampu bersaing, jangan harap negri ini akan tetap eksis dan diakui dalam beberapa tahun ke depan.

Jadi peran mahasiswa disini adalah sebagai ujung tombak bagi negri ini dalam mengatasi, menyesuaikan, dan bahkan mengendalikan globalisasi itu sendiri untuk kesejahteraan bangsa ini. Karena mahasiswa memang dipersiapkan untuk menjadi pejuang bangsa dalam mengatasi permasalahan yang ada. Dan mahasiswa juga dipersiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa yang mengendalikan haluan negara dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Hidup Mahasiswa Indonesia!!! Kitalah para pejuang di era modernisasi ini!!! Indonesia Jaya!! Indonesia Merdeka!!! Hidup Indonesiaku!!!

Diary - DIODA

12 September 2009

It’s time to work!!!!!!!!!!!!!!!!!

Kita ngumpul di KPTU ba’da dzuhur karena sebelumnya ada acara AAI di jurusan. Sebelum kerja dimulai kita ngadain pembagian tugas buat ngerjain tugas-tugasnya yang bakal dipimpin sama PJ masing-masing tugas. Tujuannya sih supaya ntar sore tugasnya udah pada selesei.

Kerja pun dimulai.
Ada yang ngegambar, ngegunting, ngelem dan tentu aja ada yang foto-fotoin kita pas lagi pada kerja (sekalian menyalurkan bakat ke-narsis-an kita,,hehehe…). Semua anak kerja dgn serius tapi tetep santai. Gotong royong pun dijunjung tinggi. Ga kerasa tugas-tugas udah pada selesei. Ups, ternyata masi ada 1 tugas lagi. Mascot belom dibungkus sama kertas minyak!!!!
Hm, walopun semua anggota udah pada turun tangan buat nerjain itu tapi tetep aja ga berhasil-berhasil. Bukan karena kita ga bias tapi otak kita udah pada kecapean dan kita ga bias mikir (ceritanya ngeles,,). Akhirnya diputusin buat ditunda sampe sesudah libur lebaran. Sebelum pulang dan sesudah beres-beres KPTU, kita narsis-narsisan dulu. Jepret! Jepret! Virus narsis terus berkembang di tubuh kita. Setelah puas melampiaskan ke-narsis-an, akhirnya kita pulang deh. Ga lupa tugas-tugas yang udah pada dikerjain di kasiin ke PJ-nya masing-masing buat disimpen di kosannya masing-masing.
Fiuh,, cape banget. Tapi harus tetep semangat!!!
Hidup DIODA!!!!!!
Hidup kelompok 6!!!!!!


DIODA’s crew

^_^

Diary - DIODA


09 September 2009

Hari ini mba Naning ma ka Deni pengen ketemuan ma kita-kita. katanya sih mau kenalan sekalian ngecek tugas-tugas kita (hm,, serasa punya ortu di Jogja,,hehehe….). awalnya ketemuannya mau di sela-sela jam kosong kuliah, tapi karena ga ada jadwal yang cocok akhirnya kita mutusin buat buka bareng aja (wah,,asyik!!!^^). Pengumuman ini langsung disebarin ke anak-anak lain. Awalnya anak-anak pada konfirmasi kalo mereka pada bias ikut tapi pas ngumpul ternyata pada ga bisa dateng . Hampir semua alasanya tuh pada ketiduran semua (he??koq bisa pada kompakan gitu y????).
Setelah ngumpul kita malah kebingungan mau buka dimana. Yah namanya juga acara dadakan. Tapi akhirnya kita mutusin buat buka di sebuah rumah makan di Pogung. Pas disana sih selain kenalan dan makan-makan, kita juga ngomongin tugas-tugas INISIATIF 09. Tapi ujung-ujungnya kita malah pada curhat colongan tentang masalah di kampus. Mulai dari mata kuliah yang paling bikin pusing sampe masalah dosen yang paling pelit ngasih nilai. Menjelang isya dan sesudah kita pada kenyang, kita memutuskan buat pulang ke rumah masing-masing (ya tidak lupa bayar dulu,,). Ups salah, maksudnya kosan masing-masing.


DIODA’s crew


^_^

ESSAY DIODA

Nama: Tama

Peranan Mahasiswa di Era Globalisasi

Mahasiswa adalah generasi muda yang cerdas dan telah terpilih melalui suatu proses penyaringan yang ketat.. Mendidik pemuda-pemuda brillian dan berbakat itu merupakan sebuah kehormatan bagi perguruan tinggi. Karena pendidikan bukan sekedar pengasahan ketajaman intelektualitas, tetapi juga merupakan sebuah proses pembinaan kepribadian, pendewasaan, proses pematangan emosi dan sikap, maka diperlukan sebuah proses pendidikan yang intergatif.
Pada tingkat selanjutnya pembinaan profesionalisme kepada mahasiswa perlu dikembangkan sehingga sejak mahasiswa mereka telah dapat menghasilkan karya-karya yang unggul ditingkat nasional dan internasional. Jiwa enterpreneurship mahasiswa juga perlu didorong, bukan hanya melalui kuliah-kuliah kewirausahaan, tetapi melalui pengalaman belajar praktis, misalnya dengan mendorong koperasi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu mahasiswa harus memiliki kredibilitas bukan sekedar intelektual, tetapi juga moral dan sosial-politik menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Sehingga mahasiswa menjadi lebih siap untuk menghadapi era global.
Semangat moralitas, inovasi, kreatifitas, berpartisipasi aktif, apresiasi dan kolaborasi harus dibangun sebagai sebuah gaya hidup. Kini saatnya mahasiswa tidak terkungkung pada budaya represif dan prasangka yang sudah menjadi satu pola pandang. Mahasiswa masa depan dituntut untuk berpikir positif dan terbuka, agar menjadikan dirinya sebagai insan akademik yang solutif.
Mahasiswa bisa bergerak bersama masyarakat untuk menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan krisis ekonomi dengan membuat usaha bersama, membuka lapangan kerja, dengan bantuan modal dan kompetensi yang dimiliki tentunya mahasiswa bisa berpikir “berapa banyak lapangan kerja yang akan saya buat setelah saya lulus”. Kepemimpinan mahasiswa dalam bentuk membantu dalam advokasi public, seperti membela hak rakyat miskin dengan audiensi ke pemegang kebijakan, memediasi antar kelompok yang bertikai maupun memeberikan usulan kepada pemerintahan yang ada agar kebijakan yang ada bisa bijak untuk masyarakat.
Semangat kepemimpinan mahasiswa dan berjuang untuk rakyat ini sangat berpengaruh terhadap idealisme seseorang setelah lulus perguruan tinggi. Seorang yang memiliki integritas dan bermoral akan terbentuk karena sudah terbiasa bekerja jujur dan rela berkorban. Dimana hal ini menjadi sulit untuk ditemui di masyarakat masa kini. Karakter inilah yang akan membuat Indonesia masa depan akan mandiri, untuk itu mahasiswa harus bisa memanfaatkan waktu perkuliahan ini dengan baik untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang dan menghadapi persaingan di era globalisasi.

ESSAY DIODA

Nama: Dian Novianti


Mahasiswa = Tukang Tawuran



Banyak masyarakat yang mengklaim mahasiswa jaman sekarang sebagai ‘tukang’ tawuran. Mahasiswa yang kerjaannya hanya berkelahi karena urusan sepele. Mahasiswa yang menghadapi segala masalah dengan amarah. Dan masih banyak lagi ‘image’ jelek yang melekat di masyarakat tentang mahasiswa.
Semua klaim yang dilontarkan masyarakat pun cukup beralasan. Kini acara-acara berita di televise diramaikan oleh berita tawuran antar mahasiswa, demo mahasiswa yang selalu berakhir kisruh ataupun pengrusakan kampus oleh mahasiswanya sendiri karena mereka bermasalah dengan kebijakan yang ditetapkan rector mereka. Mengapa ini terjadi? Apakah mahasiswa Indonesia benar-benar ‘tukang’ tawuran? Apa yang seharusnya mereka lakukan untuk negeri ini?
Semua kekerasan ataupun keanarkisan yang dilakukan oleh mahasiswa menunjukkan kekurang-dewasaannya pemikiran mereka. Mereka masih egois dengan mengutamakan ego maupun perasaannya masing-masing. Mereka tidak memikirkan apa yang terjadi di sekelilingnya.
Padahal sebagai seorang mahasiswa mereka seharusnya memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama dengan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Dengan ilmu tersebut mahasiswa dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang yang berpendidikan tinggi mereka seharusnya bisa menjadi sumber informasi bagi masyarakat di sekitar mereka agar taraf kehidupan masyarakat Indonesia pun dapat meningkat.
Sebagai pengkritik pemerintah, mahasiswa dapat menyalurkan aspirasi masyarakat yang tidak terdengar kepada wakil rakyat. Akan tetapi cara menyalurkannya pun dengan cara yang elegan, tidak dengan cara yang bar-bar. Dengan idealisme yang dimiliki oleh mahasiswa, mereka diharapkan bisa memperjuangkan nasib masyarakat yang tertindas.
Sebagai pemuda-pemudi sebenarnya masih banyak yang dapat mereka lakukan untuk negeri ini. Dengan semangat dan idealisme yang mereka miliki, sebenarnya mereka dapat membantu pemerintah untuk memperbaiki nasib negeri ini.

By dian novi

ESSAY DIODA

Nama: Abdullah Aziz


Peranan Mahasiswa Di Era Globalisasi

Kebelakangan ini, peranan mahasiswa yang dianggap sebagai agen arus perubahan yang diinginkan masyarakat bergema semula. Pandangan masyarakat terhadap mahasiswa sebagai kelompok intelektual dan sebagai agen gerakan pembaharuan, hendaklah menyadarkan kita (mahasiswa) sebagai kelompok intelektual muda.

Dalam hal itu, mahasiswa dituntut untuk dapat berperanan lebih nyata terhadap perubahan atau paling tidak menjadi pendokong dari sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Kesadaran yang tumbuh dalam masyarakat untuk melakukan perubahan terhadap sistem yang cenderung berorientasi pada kekuasaan yang membelenggu demokrasi, menuntut peranan yang lebih dari mahasiswa sebagai agen perubahan serta sebagai mekanisma kawalan.

Kedudukan mahasiswa sebagai mekanisma kawalan, bermaksud sebagai pengimbang kepada kekuasaan yang ada pada pemerintah. Tugas tersebut, idealnya memang dilakukan oleh partai politik, namun sayang hal itu tidak berlaku, bahkan dimandulkan oleh kekuasaan yang tidak mengenal apa yang dikatakan "kritikan".. Dalam konteks itulah, letak peranan mahasiswa sebagai agent of social control serta sebagai agent of change.

Namun kalau dinilai, gerakan mahasiswa yang baru saja dibahas, sepertinya tidak mempunyai visi yang jelas serta kehilangan konsep. Itu semua, disebabkan karena kesadaran mahasiswa akan suatu gerakan belum sepenuhnya terbuka, dan bahkan cenderung bersifat euforia. Hanya beberapa mahasiswa saja, yang benar-benar konsisten serta matang dalam menggagas gerakan pembaharuan.

Gerakan Mahasiswa

Kalau kita bandingkan mahasiswa sekarang dengan mahasiswa dahulu, sangatlah jauh berbed a. Dulu, mahasiswa dengan idealismenya dapat menjadi payung kepada masyarakat marhain yang perlukan pembelaan. Peristiwa Baling 1974 adalah manifestasi jelas peranan mahasiswa yang dimaksudkan.Semangat juang yang digerakkan oleh pemimpin-pemimpin mahasiswa waktu itu, dengan setiap saat melakukan penyadaran terhadap rakyat, berhasil menghasilkan beberapa orang pemimpin ternama hari ini

Bandingkan hal tersebut dengan mahasiswa sekarang, yang mengalami degradasi, baik dari segi intelektualisme, idealisme, patriotisme, maupun semangat jati diri mereka. Mahasiswa sekarang, cenderung untuk berpikir pragmatis dalam menghadapi persoalan.

Ada dua persoalan yang mendasari analisis mengenai sebab-sebab hal tersebut, sehingga mahasiswa lebih bersikap hedonis. Pertama, pengaruh budaya Barat yang tidak tersekat telah meracuni pemuda dan mahasiswa. Mereka dengan mudah meniru budaya asing tanpa menyadari risikonya, seperti berpesta-pestaan, dan menghabiskan masa kepada perkara-perkara yang lansung tidak bermenafaat.

Kedua, adanya pengaruh dari sistem pendidikan yang membentuk mentaliti mahasiswa. Ternyata, pola atau sistem yang digunakan oleh Orde Baru untuk melenyapkan idealisme serta daya kritis sangatlah ampuh dan efektif, yaitu dengan menerapkan sistem kapitalis dalam bidang ekonomi yang cenderung konsumtif. Di samping itu, sistem yang diterapkan dalam pendidikan, yang berteraskan lulus peperiksaan membentuk pola pikir serta mentaliti mahasiswa, ternyata hanya menjadikan mereka sebagai kuli.

Jarang sekali mahasiswa cuba berfikir tentang persoalan kerakyatan, keagamaan, atau pun bagaimana konsep memajukan bangsa di era globalisasi ini. Mereka lebih suka diajak bersenang-senang untuk kepentingan pribadi yang bersifat sesaat, seperti kegiatan rekreatif (jika dibanding dengan kegiatan ilmiah).

Melihat fenomena tersebut, maka kita mempunyai kewajiban untuk mengubah mentalitas yang hedonis dan pragmatis tersebut kembali kepada jati diri mahasiswa, yang mempunyai idealisme tinggi. Salah satu jalan alternatif untuk itu adalah dengan menghadapkan langsung mahasiswa pada persoalan-persoalan kerakyatan.

Di samping itu, supaya berjalan seimbang, fungsi unversiti sebagai fungsi pengabdian masyarakat harus dilaksanakan tidak hanya terbatas pada simbol, tetapi benar-benar real di dalam aplikasinya. Hal itu, dimaksudkan untuk menolak pandangan kampus sebagai menara gading. Dengan begitu, idealisme serta daya kritis mahasiswa yang terasa hilang akan dapat dibangunkan kembali.

ESSAY DIODA

Nama: Damar Gumilar


Peran Mahasiswa

Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”, mungkin tidak hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat,parpol dan ABRI dalam menyuarakan TriTura(Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari(Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membela kepentingan rakyat semata.

Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini, kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja,tetapi sebagai elemen bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya .Semoga.

ESSAY DIODA

Nama: Danang Setiawan

NIM: 35536

Peran Mahasiswa Dalam Era Globalisasi

Mahasiswa adalah calon penerus bangsa yang mana akan membawa arah / tujuan bangsa, apa itu arah yang sesuai dengan cita-cita bangsa “ Mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan melaksanakan ketertiban umum ” ataukah melenceng jauh dari itu semua yang pasti tidak kita inginkan. Tadi adalah tindakan yang akan dilakukan dihari mendatang sedangkan peran mahasiswa di waktu sekarang ini banyak sekali tetapi yang lebih penting selain ikut berorganisasi juga belajar giat

Pembelajaran di Perkuliahan beda dengan di SMA jelas beda. Di Perkuliahan kita dituntun untuk lebih mandiri untuk bekal dihari esok sedangkan di SMA guru masih mengarahkan. Banyak kegiatan mahasiswa yang dapat dikerjakan baik bidang formal maupun dibidang informal misalnya ikut pertukaran pelajar tingkat internasional, mempengaruhi kebijakan pemerintah, bertingkah sopan dll. Untuk menjadi kesemuaan terwujud diperlukan pengorbanan tinggi.

Untuk menciptakan semua tadi bukanlah suatu kayalan belaka yang selalu membayangi kita asalkan kita mengoptimalkan kamauan kita tidak mustahil semua itu dapat tidak tercapai karena pada dasarnya semua orang memiliki kemampuan dan tak semua orang memiliki kemauan. Tetapi semua itu harus dilandasi dengan keimanan. Karena melihat kondisi yang seperti ini keimanan adalah factor utama yang menjadikan orang terselamat dari kesenangan sementara yang menyesatkan yang ada didepan mata.

Mudah-mudahan kita dari Universitas Gadjah Mada dapat menjadikan teladan disegala bidang dan disegala lapisan masyarakat dan tak kalah penting menjadikan bangsa yang maju dan bermoral baik kususnya bangsa Indonesia .

ESSAY DIODA

Nama: Zhauhar Reynaldi


Peran Mahasiswa dalam Era Globalisasi

Era Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dan cepat di berbagai aspek kehidupan. Pada aspek pertahanan yang antara lain berpengaruh terhadap pola dan bentuk ancaman seperti terorisme yang saat ini terjadi di Negara ini, wabah penyakit, kebudayaan negatif yang menimbulkan perubahan perilaku manusia Indonesia.Intinya terjadi ancaman terhadap pertahanan dan keselamatan bangsa. Baik yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional seperti terorisme, imigran gelap, narkotika, pencurian kekayaan alam berskala besar, penyelundupan senjata, perusakan lingkungan dan lain-lain.
Perlu kita cari jalan keluar sekarang ini ,yaitu bagaimana mengatasi keburukan globalisasi.Mahasiswa aeharusnya mampu mempelopori gerakan mengurangi atau mencegah keburukan globalisasi.Misalnya globalisasi yang dipandang dari bidang ilmu ekonomi yang ada hubunganya dengan kapitalisme,salah satu contoh yang paling baru mengenai kekalahan pemerintah terhadap pasar adalah harga minyak yang naik. Dampak langsung yang bisa dirasakan semenjak kenaikan BBM antara lain terjadi inflasi, daya beli masyarakat menurun, kesehatan masyarakat menurun (kekurangan gizi), angka anak putus sekolah, angka kematian anak, pengangguran dan kemiskinan meningkat, sehingga munculnya kerentanan sosial.
Keadaan di atas dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya generasi yang hilang, ungkapan yang telah nyaris menjadi klise, jika persoalan anak dan orang muda tidak dapat diatasi dengan baik khususnya di sektor Gizi dan kesehatan serta pendidikan, maka kita akan kehilangan sebuah generasi.Kehilangan generasi mempunyai dampak yang luas mereka mungkin tidak akan mampu menyisakan pendapatannya untuk memperbaiki kesejahteraanya sendiri. Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Oleh karena itu,sebagai mahasiswa tidak sepantasnya kita hanya berdiam diri,dan juga acuh terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Negara kita.Tugas mahasiswa tidak hanya sekedar menuntut ilmu kemudian selesai kuliah mendapat pekerjaan yang layak,tetapi juga sebagai pemikir.Berpikir apa saja yang bisa dilakukan untuk perubahan bangsa yang lebih baik.Kendala yang ditemui sebenarnya adalah rakyat,terutama golongan bawah, kaum buruh dan petani serta kaum miskin kota, semua itu terlihat masih rendah berpartisipasi mencapai perubahan yang dicita-citakan. Mahasiswa mestinya mampu menyerap apa yang ada dalam hati sanubari rakyat.Mahasiswa adalah satu kesatuan yang dapat bergerak dan berjuang bersama dengan rakyat.

ESSAY DIODA

Nama: Anggrata


Peran Mahasiswa dalam Era Globalisasi Masa Kini.


Globalisasi sebuah istilah yang sering kita dengar sehari-hari dalam kehidupan kita akhir-akhir ini. Globalisasi dapat diartikan secara umum yaitu semakin “Kaburnya Batas” antar negara. Segala macam informasi dari segala penjuru dunia dapat kita ketahui secara mudah, cepat dan tepat karena adanya globalisasi. Atau kita menyebutnya yaitu sebagai suatu penyempitan. Globalisasi sangat sekali mempermudah akses kita “mengunjungi” negara lain.

Mahasiswa pada umunya adalah seorang pemuda. Dimana pemuda merupakan tulang punggung negara di masa yang akan datang. Mereka masih memiliki sifat yang labil yang mudah terpengaruh oleh suatu kondisi. Globalisasi apabila berbentuk suatu kejelekan pasti akan berpengaruh pula pada kondisi para mahasiswa. Akan tetapi, segi positif dari globalisasi memiliki andil besar dalam pengembangan peran mahasiswa bagi bangsa.

Mahasiswa menjadi salah satu bagian yang terpenting dalam pemecahan suatu masalah bangsa ini. Tidak bias dipungkiri mereka masih mempunyai produktivitas yang tinggi dalam mempengaruhi suatu pengambilan keputusan. Globalisasi yang sering dijadikan kambing hitam dalam sejumlah kasus dalam negeri seperti sistem ekonomi kapitalisme. Mahasiswa-lah yang merupakan salah satu pihak yang tidak setuju dengan ideoligi seperti ini. Mereka sangat mempedulikan nasib rakyat. Rakyat kecil yang sering merasa teraniaya oleh sejumlah keputusan pemerintah. Mereka selalu turut menyuarakan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Mereka seharusnya tidak duduk berpangku tangan saja, datang ke kampus; kuliah, pulang. Tidak!!!! Mereka sangat peka sekali terhadap nasib bangsa mereka. Mereka terus berpikir, kontribusi apa yang patut saya berikan kepada bangsa dan negara untuk memajukan bangsa dan negara mereka, tidak lagi terpuruk dan dipengaruhi serta disetir oleh bangsa dan negara lain.

Selain itu pula dalam bidang sosial, mahasiswa mampu menjadi suatu kesatuan yang sering kali beraksi untuk kemanusiaan akibat dari globalisasi. Seperti, akibat dari krisis ekonomi global yang merumahkan sebagian besar para karyawan kecil. Ini secara langsung juga berpengaruh terhadap kondisi anak-anak mereka. Para mahasiswa sering kali beraksi sosial seperti pembukaan tempat belajar gratis bagi orang yang tidak mampu dan termasuk pula pada contoh diatas. Kehidupan mereka tidak hanya belajar tetapi, mereka juga berpikir apa yang bias mereka lakukan untuk memajukan bangsa ini dalam menghadapi tantangan era globalisasi yang kejam ini.

Senin, 05 Oktober 2009

ESSAY DIODA

Nama: Harjuna Candra Satya

Nim: 35283


Peranan mahasiswa di era globalisasi


Globalisasi, mungkin banyak yang terlintas di pikiran jika mendengar kata tersebut. Mungkin tidak hanya ada satu jawaban yang terucap dari mulut orang-orang. Sebenarnya belum ada definisi yang mapan dari kata globalisasi, kecuali dari sekedar definisi kerja sehingga tergantung dari sudut pandang orang yang melihatnya. Kata ’globalisasi’ berasal dari kata global yang berarti universal oleh karena itu globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses sosila yang akan membawa seluruh bangsa dan negara menjadi makin terikat satu sama lain dengan menyingkirkan batas-batas yang telah ada.


Tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia telah terlihat sejak jaman perdagangan, namun perkembangan teknologi telekomunikasi adalah hal yang paling utama yang akan menyebabkan budaya-budaya menjadi 1 atau biasa disebut culture world.tidak hanya itu, banyak kerugian akibat globalisasi yang dapat membuat suatu negara kehilangan kekhasannya,,oleh karena itu suatu negara membutuhkan filter agar akibat globalisasi dapat disaring sehingga dapat diambil baiknya dan di buang keburukannya. Filter tersebut adalah para mahasiwa yang berintelektual tinggi yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk walaupun sekarang ini kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa.


Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen penyaring ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana dan agar bangsa ini tidak menjadi semakin tenggelam di kegelapan, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Sehingga mahasiswa tidak hanya di kenal aktivitasnya saat belajar tetapi juga dikenal karen peranannya sebagai filter globalisasi

Peranan mahasiswa di era globalisasi


Globalisasi, mungkin banyak yang terlintas di pikiran jika mendengar kata tersebut. Mungkin tidak hanya ada satu jawaban yang terucap dari mulut orang-orang. Sebenarnya belum ada definisi yang mapan dari kata globalisasi, kecuali dari sekedar definisi kerja sehingga tergantung dari sudut pandang orang yang melihatnya. Kata ’globalisasi’ berasal dari kata global yang berarti universal oleh karena itu globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses sosila yang akan membawa seluruh bangsa dan negara menjadi makin terikat satu sama lain dengan menyingkirkan batas-batas yang telah ada.


Tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia telah terlihat sejak jaman perdagangan, namun perkembangan teknologi telekomunikasi adalah hal yang paling utama yang akan menyebabkan budaya-budaya menjadi 1 atau biasa disebut culture world.tidak hanya itu, banyak kerugian akibat globalisasi yang dapat membuat suatu negara kehilangan kekhasannya,,oleh karena itu suatu negara membutuhkan filter agar akibat globalisasi dapat disaring sehingga dapat diambil baiknya dan di buang keburukannya. Filter tersebut adalah para mahasiwa yang berintelektual tinggi yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk walaupun sekarang ini kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa.


Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen penyaring ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana dan agar bangsa ini tidak menjadi semakin tenggelam di kegelapan, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Sehingga mahasiswa tidak hanya di kenal aktivitasnya saat belajar tetapi juga dikenal karen peranannya sebagai filter globalisasi

ESSAY DIODA

Nama: Muhammad affandi arfan

Nim : 35960

Peranan mahasiswa di era globalisasi

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yg pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Mahasiswa dan pemuda di Indonesia cenderung terbawa arus Globalisasi yang digagas Neoliberal. Globalisasi tentu saja berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap orang muda. Sistem ekonomi pasar bebas dalam kacamata kaum pengusaha sudah jamak berparadigma bahwa kaum muda adalah pasar yang potensial. Orang muda dianggap sebagai pasar untuk membeli produk.

Selain itu peran gerakan mahasiswa yang cukup banyak adalah penyedia sumber daya bagi partai politik, situasi ini perlu dikritisi lebih mendalam. Kecenderungan yang nampak, seringkali kader gerakan mahasiswa adalah kader partai politik. Ada baiknya jika kita mengadopsi dan mempelajari teori oleh Habermas, Filsuf ini pernah mengatakan :“Ketika menginginkan wujud nyata kepedulian ilmu pengetahuan terhadap kemasyarakatan Jika pada masa klasik dan modern ilmu pengetahuan diharuskan bebas dari kepentingan maka sudah saatnya ilmu pengetahuan berpihak pada kemanusiaan. .” Posisi tahun 90 an dan 2000 an mahasiswa dan pemuda cenderung membedakan dirinya dengan golongan warga masyarakat lain. Kegagalan meneruskan gerakan reformasi tidak bisa dilepaskan dari kurang meluasnya gerakan mahasiswa, mereka dianggap gerakan elit. Sementara Golongan Atas kaum profesional, dokter tidak merasa memiliki rasa kebersamaan bergerakan. Lebih jauh lagi mahasiswa tak mampu memperluas basis massa gerakan terutama golongan bawah kaum buruh dan petani serta kaum miskin kota, semua itu terlihat masih rendah berpartisipasi mencapai perubahan yang dicita-citakan. .” Posisi tahun 90 an dan 2000 an mahasiswa dan pemuda cenderung membedakan dirinya dengan golongan warga masyarakat lain. Kegagalan meneruskan gerakan reformasi tidak bisa dilepaskan dari kurang meluasnya gerakan mahasiswa, mereka dianggap gerakan elit. Sementara Golongan Atas kaum profesional, dokter tidak merasa memiliki rasa kebersamaan bergerakan. Lebih jauh lagi mahasiswa tak mampu memperluas basis massa gerakan terutama golongan bawah kaum buruh dan petani serta kaum miskin kota, semua itu terlihat masih rendah berpartisipasi mencapai perubahan yang dicita-citakan.

Pada pemerintahan mahasiswa kerap kali melakukan control terhadap pemerintah, semisal melakukan aksi unjuk rasa. Hal ini dilakukan untuk mengawasi pemerintah supaya tidak melakukan kebijakan – kebijakan yang bersifat tidak demokratis, neoliberalisme dll.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Working Time


Diary - DIODA

07 September 2009

Seperti yang udah dijadwalin waktu kemaren, kita ngumpul di KPTU jam 09.00. tapi karena kebanyakan anak-anak yang lainnya ada kuliah, alhasil yang dating buat ngumpul cuma dikitan. Bukannya kita ga mau nyari waktu lain supaya bias ngumpul semua tapi hampir setiap hari jadwal kuliah kita bentrok terus. Jadi dari pada ga ngumpul-ngumpul ya mending dipaksain ngumpul walopun cuma dikitan.
Hari itu kita cuma konfirmasi siapa pembimbing kelompok kita dan nentuin jadwal buat ngerjain tugas kelompok. Alhamdulillah banget, hari itu kita udah tau siapa pembimbing kelompoknya. Nama pembimbingnya Deni Aminudin (ka Deni/TN ‘08) sama Sri Setyaningtias (mba Naning/TN ‘08). Ada cerita lucunya tuh dibalik keberhasilan kita nemuin pembimbing kelompok yang cewenya. Kan sama panitia kita cuma dikasi tau inisial nama sama NIM nya. Ya udah kita nyari data mahasiswa di web UGM. Eh ternyata kita tuh salah liat nama, kita kira namanya Siti bukan Sri,,hehehehe…. (maav y mba,,^_^)
Setelah itu kita langsung nentuin jadwal buat ngerjain tugas. Keputusan akhirnya kita bakal ngerjain tugasnya hari Sabtu tgl 12 September 2009,, ya sebelum pada pulang kampung. Setelah fix kita langsung ngasi tau anak-anak lain yang pada ga datang. Kita juga nyiapin tugas-tugas buat yang dikumpulin hari Kamis besok yang dipimpin sama PJ tugas-tugas. Dan akhirnya kelompok kita pun resmi punya nama, yaitu DIODA.




DIODA’s crew

^_^


NB: target berhasil dicapai!!!!!!!!!!!!!!!

Jumat, 02 Oktober 2009

Diary - DIODA

6 September 2009

Pagi itu kami mahasiswa baru di jurusan Teknik Fisika diundang sama KMTF buat ngumpul di tempat parkir Jurusan Teknik Fisika. Inti dari undangan itu sih buat hadir di acara Stadium General-nya INISIATIF 09. INISIATIF 09 itu adalah acara pengenalan jurusan Teknik Fisika buat mahasiswa baru, kalo dulu sih namanya ospek jurusan. Di acara itu kita dijelasin apa itu INISIATIF 09 dan apa tujuan diselenggarakannya INISIATIF itu sendiri. Selain itu kita juga dikenalin sama panitia-panitia nya, dikasi tahu rangkaian-rangkaian acara nya juga ada pembagian kelompok, dan tentu saja ada penugasan-penugasan. Hm,, sebenernya ini yang bikin kita paling males tapi ya udahlah dibawa enjoy aja tuh tugas-tugas,,hehehehe…^^

Dan di hari itu pula lahir kelompok 6 yang dibentuk oleh panitia INISIATIF 09. Kelompok yang beranggotakan 16 orang yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa prodi Teknik Nuklir dan Fisika Teknik. Dan pas saat itu juga tugas kelompok yang pertama udah di depan mata. Kita harus nyari sendiri siapa pembimbing kelompok dan kita cuma dikasi sedikit clue buat nyari siapa pembimbing kelompok kita (hm,,jadi kaya di film-film detektif deh,, coba aja ada conan,, hehehehe….).

Setelah acara Stadium General nya udahan,, kami kelompok 6 mutusin buat ngumpul di KPTU. Disana yang pertama kali kita lakuin adalah kenalan terus kita ngobrolin struktur kelompok pembagian PJ tugas sama bikin schedule buat ngumpul lagi. Dan kita mutusin asad buat jadi ketua kelompok dan hari senin, 7 September 2009 jam 09.00 di KPTU buat ngumpul lagi buat ngomongin jadwal ngerjain tugas.

Target : hari Senin kita setidaknya harus udah tau siapa pembimbing kelompok kita. jadi sepulang dari ngumpul2 kita harus mecahin clue2 yang dikasi buat tau siapa pembimbing kita.

Hm,, semoga targetnya tercapai,,,amien..

Kelopmpok 6

^_^